Emha Ainun Nadjib
Orangtua kita mengajarkan suatu nilai yang membedakan dua jenis anak, yang patuh tanpa reserve, yang pejah gesang nderek (hidup-mati ikut), disebut ‘anak baik-baik’, sedangkan yang mencoba rasional, memilih otoritasnya, meskipun itu justru sejalan dengan ‘lorong keadilan’ disebut ‘anak nakal’.
Orang baik hanya berbicara yang baik
Jiwa manusia tidak berkembang karena upah tetapi berkembang karena pekerjaan yang menghasilkan upah.